Blog Apa Adanya


web widgets

Rabu, 09 Juli 2014

Buku Tutorial Bermain Drumb Buku Tutorial Bermain Drumb

Buku Tutorial Bermain Drumb

Kali ini tidak hanya drumband yang kita bahas akan tetapi dum set.
Drum sebenarnya bermacam-macam. Ada snare,
tom-tom, bass, conga, tymbal, mondo, bedug, tabla… dll, mereka
sebenarnya adalah drum, karena memainkannya dengan cara dipukul. Tetapi
yang kita bahas adalah DRUMSET, yang bisa dibilang bentuk drum paling
modern. Drumset itu sendiri sebenarnya terdiri atas 3 drum, yaitu Snare,
tom-tom dan bass drum. Untuk tom-tom masih dapat dibagi dua lagi,
yaitu: Mounted tom dan floor tom-tom (tergantung dari peletakan dan
diameter saja). Dari ketiga unsur tersebut masih ada beberapa unsur
penting lagi, yaitu cymbal, hardware (pedal, hihat stand, cymbal stand,
snare stand, tom holder/tom stand) dan drumhead. Tom-tomterdiri atas
berbagai macam ukuran baik dalam kedalamannya dan diameternya. Ukuran
suatu drum biasnya ditulis 12×10 yang maksudnya adalah kedalamannya 12
inchi dan diameternya 10 inchi. Diameter tom-tom bervariasi, biasanya
tom-tom paling kecil berdiameter 6″, dan berlanjut ke 8″, 10″, 12″, 13″,
14″, 15″, 16″, 18″ dan 20″. Ukuran tom-tom 14″ keatas dapat digolongkan
sebagai floor tom-tom, tetapi tergantung dari peletakannya juga.
Tom-tom menggunakan 2 drumhead, atas dan bawah, kecuali pada tahun 70-an
dimana tom-dan bass drum hanya menggunakan 1 drumhead saja, dan
suaranya jelek sekali. Badan tom-tom atau yang biasa disebut dengan
shell terbuat dari kayu. Untuk drum kelas pemula biasanya menggunakan
kayu Mahogany dan untuk kelas professional biasanya menggunakan kayu
Birch dan Maple. Kayu Birch dan Maple lebih mahal karena menghasilkan
suara atau tone yang bulat dan jernih. Kayu pada tom-tom biasanya
mempunyai ketebalan dari 4 sampai 10 mm. Semakin tipis kayu maka suara
yang dihasilkan semakin kaya dan sensitive. Sedangkan semakin tebal kayu
suara yang dihasilkan semakin keras, tetapi suaranya tidak terlalu kaya
dan kurang sensitive. Bass drum tidak terlalu berbeda dengan tom-tom,
hanya bass drum mempunyai diameter yang lebih besar, 16″, 18″, 20″, 22″,
24″ dan bahkan 26″ atau lebih. Dan bass drum dipukul dengan menggunakan
pedal dan ditaruh dibawah. Tetapi suara bass drum tidak seperti tom-tom
yang bersuara “Dung…” tetapi cenderung bersuara “Dug…” (lebih mati
suaranya). Kayu bass drum cenderung lebih tebal untuk menghasilkan suara
yang lebih keras dan untuk ketahanan drum itu sendiri. Snare
drumadalah drum yang paling berbeda diantara lainnya (dari bentuk dan
suaranya). Dan snare drum merupakan unsur utama dari drumset (yang
paling sering dipukul). Drum ini biasanya berukuran 10″ sampai 15″,
tetapi yang paling biasa digunakan adalah ukuran 14″. Yang membuat
perbedaan pada snare drum yaitu pada bagian bawah drum tersebut. Di
bawahnya menggunakan kawat-kawat yang berbentuk spiral atau yang
sebenarnya dinamakan Snare Wire /Strainer. Benda itulah yang membuat
perbedaan pada snare drum. Jika anda memukul head atasnya maka snare
wire dibawah segera merespon, dengan cara ’memukul’ kembali head bawah
dan menghasilkan suara yang tajam. Maka dari itu, sebenarnya ’nyawa’
dari snare drum terletak pada snare wirenya. Jika snare wirenya dilepas
maka suara yang dihasilkan hampir sama dengan tom-tom. Cymbal,
lagi-lagi merupakan ’nyawa’ bagi drumset, karena hampir tidak mungkin
bermain drum tanpa cymbal (ibaratnya seperti makan nasi tanpa nasi,
nggak makan donk…). Cymbal terdiri atas 4 jenis mereka yaitu: Hihat
cymbal: ’Jantungnya’ cymbal dan drum. Berguna untuk menjaga
waktu/tempo. terdiri atas sepasang cymbal. berukuran 8″ sampai 15″.
Ukuran standart 14″ Ride cymbal: Sama fungsinya dengan hihat tetapi
dengan bentuk dan suara yang berbeda. Hanya terdiri dari satu cymbal
tetapi berukuran besar 18″ sampai 22″. ukuran standar 20″ Crash cymbal:
Berguna untuk memberi phrase/nada pada suatu lagu. Berukuran 13″
sampai 22″ tergantung dari selera pemain. Efek cymbal: Efek cymbal
terdiri atas Splash, bell, china dan swiss. Berguna untuk memberi
’warna’ khusus pada suatu lagu. Splash dan bell biasanya berukuran 6″
sampai 12″ dan untuk china dan swiss biasanya berukuran 16″ sampai 22″.

Hardware terdiri atas berbagai macam bentuk dan fungsi:

Pedal: Berguna untuk memukul bass drum, juga tersedia double pedal,
yaitu pedal yang menggunakan 2 pedal dan 2 pemukul atau beater untuk
mendapatkan suara yang lebih pada bass drum. Hihat stand: Untuk
menempatkan hihat cymbal yang terdiri atas 2 buah cymbal sehingga anda
dapat membuka dan menutup kedua cymbal itu dengan kaki kiri anda.
Cymbal stand: Untuk menempatkan segala macam jenis cymbal kecuali
hihat. Snare stand: Untuk menempatkan Snare drum dan anda dapat
merubah posisinya sesuka anda. Tom holder/tom stand: Berguna untuk
memasang tom-tom.
Drumhead mempunyai ukuran, type, fungsi dan
ketebalan yang berbeda. Drumhead terdiri atas 3 bagian; Pertama Batter
head, yaitu drumhead yang dirancang khusus untuk dipukul. Kedua,
Resonant hanya ditaruh pada bagian bawah tom-tom dan bagian depan bass
drum. Head ini tidak untuk dipukul, head ini berguna untuk memberi
’hidup’ pada tom-tom dan bass drum. Dan terakhir adalah snare side,
khusus hanya untuk ditaruh dibagian bawah snare untuk mendapatkan suara
snare wirenya. Snare side merupakan head yang paling tipis. Ingat, tidak
untuk dipukul.
Cara mudah bermain drum Pertama, untuk memulai
belajar main drum anda tidak perlu sebuah drum. Lho? Gimana cara? That’s
easy!!! Buatlah delapan ketukan dengan tangan kanan anda, tapi bunyi
hitungan adalah ” 1 and 2 and 3 and 4 and” (bahasa inggris). Pada setiap
angka dan “and” yang anda sebutkan buatlah pukulan bersamaan dengan
hitungan. Lakukan!
“one and two and three and four and”

Sudah? Nah, itu adalah ketukan 1/8. Ingat, 1/8. Nah, sekarang buat
ketukan dengan tangan kiri pada hitungan “two” dan “four”. Tangan kanan
tetap membuat ketukan seperti yang pertama. 1 2 3 4… Mulai!
“one and two and three and four and”.
Sudah? mudahkan? Tapi itu belum semua… step terakhir adalah membuat
ketukan dengan kaki kanan yang jatuhnya pada hitungan “one” dan “three”.
Tapi lagi2 tangan kanan dan kiri tetap melakukan hal yang sudah anda
lakukan tadi, kaki kanan tinggal memperkaya ketukan2 itu. 1 2 3 4…
mulai!
“one and two and three and four and….”
Wow!
Selamat, anda sekarang sudah bisa dibilang seorang ’drummer’. Tapi
ingat, itu hanya permulaan. Untuk menguasai drum secara hampir
menyeluruh anda setidaknya membutuhkan waktu sekitar 6 tahun, atau
bahkan lebih. :)
Pada drumset nantinya, tangan kanan anda
ditempatkan pada cymbal hihat (biasanya terletak pada sisi kiri anda)
atau cymbal ride yang biasanya terletak di sisi kanan anda. Tangan kiri
pada snare drum yang sudah pasti terletak diantara kaki anda dan kaki
kanan ditaruh diatas pedal bass drum. Dan anda tinggal melakukan
pukulan2 itu dan sambung pukulan itu sehingga membentuk beat yang
panjang. Menyambung pukulan2 itu mudah, ketukannya akan menjadi…
“one and two and three and four and one and two and…. dst” Simak aja
ilustrasi ini agar lebih mengerti dan jika dijadikan notasi, hasilnya
adalah ilustrasi ini RUDIMENT/BASIC STICKING Rudiment/Basic
sticking adalah pukulan-pukulan dasar pada permainan drum. Setiap pola
pukulan dibawah ini sangat penting untuk dikuasai karena sangat
berpengaruh pada permainan drum dan sangat banyak digunakan.

Keterangan: R = Tangan kanan memukul L = Tangan kiri memukul Single
Stroke : R L R L R L R L Double Stroke : R R L L R R L L Triple
Stroke : R R R L L L R R R L L L Paradiddle : R L R R L R L L
Paradiddle-diddle : R L R R L L Triplet/rough : R R L R R L atau L L R
L L R
Cara memegang stick dan posisi kaki pada pedal Ada dua
cara memegang stick: 1. Matched grip (lihat gambar I) 2. Traditional
grip (lihat gambar II) Matched grip mempunyai 2 cara memegang
yang berbeda: A. Closed hand/tangan tertutup dimana pukulan sangat
mengandalkan lengan dan pergelangan tangan sehingga pukulan menjadi kaku
dan tangan cepat lelah, kecepatannya pun sangat terbatas.
B.
Open hand/tangan terbuka dimana ibu jari dan telunjuk yang digunakan
untuk menjepit stick, sedangkan ketiga jari lainnya seperti jari tengah,
jari manis dan kelingking berperan untuk mendorong stick. Ketika stick
yang didorong menyentuh drumhead, maka secara otomatis stick akan
memantul kembali, gunakan pantulan itu untuk membuat pukulan berikutnya
(ketiga jari mendorong stick itu kembali). Lakukan secara
berulang-ulang, seperti mendribble bola basket saja.
Traditional
grip Perbedaan grip ini adalah pada tangan kiri, dimana stick
dijepitkan di ibu jari dan ditaruh diantara jari tengah dan jari manis.
Ibu jari yang berperan untuk mendorong stick. Sedangkan untuk tangan
kanan cara memegangnya tidak ada perbedaan, seperti matched grip saja
Traditional grip memang lebih sulit untuk dilakukan ketimbang matched
grip karena mengontrol tangan kiri jauh lebih rumit.
Awal dari
Traditional grip Traditional merupakan cara memegang stick yang
pertama digunakan, dimulai dari tahun 1600. Sebenarnya traditional grip
diperlukan untuk keperluan drummer marching band pada saat itu yang
dimana mereka menaruh snare drum dengan cara mengikatnya (seperti tas)
dan talinya dilingkarkan dibahu, sehingga posisi snare drum miring
kearah kanan. Karena posisinya miring kearah kanan, maka tangan kiri
memakai grip yang berbeda dengan tangan kanannya guna untuk meraih snare
drum tersebut (tangan kiri seperti memegang pensil, tetapi stick
ditaruh diantara 2 pasang jari dan dijepitkan di ibu jari).

Tahun 1840 drumset baru ditemukan (snare, bass dan tom-tom) dimana tiga
drum dimainkan dengan satu orang. Karena traditional grip merupakan
kebiasaan turun-temurun yang berawal dari marching, maka traditional
grip digunakan juga pada drumset. Kemudian lagi-lagi kebiasaan ini
berlanjut dengan akhirnya pada pertengahan tahun 1960, Ringo Starr
(drummer The Beatles) mengambil langkah maju dengan memegang stick pada
posisi yang sama (tangan kiri sama seperti tangan kanan), sehingga
seperti orang yang memegang dua buah palu. Yang kemudian dinamakan
matched grip. Ternyata dengan menggunakan matched grip maka dengan mudah
pemain drum dapat mengeluarkan power/tenaga yang diinginkan dan juga
pukulan pada tangan kirinya menjadi lebih akurat.
Dan akhirnya
keduanya pun dapat digunakan sesuai dengan aliran lagu dan selera pemain
drum, untuk lagu yang lembut dan memerlukan sentuhan, maka traditional
griplah yang ’bebicara’, sedangkan untuk memainkan groove/beat yang
solid dan lagu yang lebih modern (rock), matched grip yang paling cocok.

Cara menginjak pedal ada 2 macam yaitu: 1. Heel down (lihat
gambar A) 2. Heel up (lihat gambar B) Kedua posisi kaki tersebut
dapat dilakukan sesuai dengan aliran lagu dan selera pemain drum. Jika
anda pemain jazz (swing, pop jazz) maka heel down merupakan pilihan yang
tepat, tetapi jika anda pemain rock atau fusion dan funk maka heel up
diperlukan untuk menciptakan groove yang lebih solid karena kecepatan
dan kekuatan kaki akan bertambah.
Heel down sangat mengandalkan
pergelangan kaki untuk memukul. Jadi, anda jangan berharap untuk
medapatkan pukulan yang keras dengan posisi ini, hanya buang-buang
tenaga saja. Heel up menggunakan ujung kaki untuk menginjak pedal
sehingga semua tenaga dapat dikerahkan. Untuk mendapatkan kecepatan yang
lebih pada saat heel up, posisi kaki dimundurkan sehingga pada saat
menginjak pedal (pada saat menginjak pedal kaki jangan ditahan tapi
dilepas kembali), maka pedal akan kembali pada posisi semula karena
ditarik oleh pegas dan anda tinggal menginjaknya lagi untuk memukul

Tidak ada komentar:

Posting Komentar