Di Indonesia, ada kalanya Marching Band dikategorikan dan dipersepsikan sebagai aktifitasolahraga fisik. Namun secara fungsi dan manfaat, Marching Band modern sudah dikolaborasikanantara kegiatan, fisik (baris-berbaris membentuk konfigurasi), bermain musik orkestratif, dan geraktari dan olah tubuh. Marching Band secara umum sudah bertransformasi dari kegiatan parade jalanuntuk mengiringi baris-berbaris militer, manjadi suatu pertunjukan musik dan gerak dalam lapangan(Kirnadi, 2004). Mills (1988) berpendapat bahwa Marching Band harus memiliki 10 dimensi manfaat,4 diantaranya berdimensi kesenian antara lain pertunjukan musikal (
musical performance),
musikyang berestetika
(musical aesthetics),
pencapaian musikal
(musical achievement),
pengembanganmusik
(musical development).
Manfaat tersebut seyogyanya dapat menjembatani kekuranganpendidikan musik pada pendidikan formal di sekolah-sekolah di Indonesia. Selain manfaat secaramusikalitas, Marching Band juga berkaitan erat dengan seni tari kontemporer dan tradisional. Gerakolah tubuh yang diperagakan oleh
colorguard
menambah citra seni dalam marching band,mentransformasikan keindahan visual yang disesuaikan dengan ritme lagu yang dimainkan. Fungsigerak disini tidak terbatas pada gerakan bendara, namun dipadukan dengan dasar-dasar olahtubuh
ballet
dan tari kontemporer maupun tradisional Indonesia.3. Fungsi SosialKontribusi lain adalah bahwa Marching Band dapat meningkatkan kemampuan sosial dan individualseseorang. Mills (1988) mengatakan bahwa manfaat Marching Band secara sosial adalahpeningkatan hubungan sosial (
social enrichment),
pencapaian tim
(group accomplishment),
identitasinstitusi
(school identity),
peningkatan diri
(self-improvement),
peningkatan
interpersonal skills,and
rekreasi. Ia menambahkan bahwa remaja yang aktif dalam kegiatan Marching Band dapatmeningkatkan kemampuan sosial kemasyarakatan ketimbang mereka yang tidak mengikutiorganisasi ini. Hermawan (2010) menambahkan pula bahwa marching band dapat meningkatkankemampuan berorganisasi dan manajemen antar anggota, antara lain kepemimpinan, manajemenwaktu, rekrutmen anggota, manajemen musik dan pelatihan.LANGKAH STRATEGISDalam rangka perwujudan masyarakat Indonesia yang berkepribadian dan berkarakter positif,Marching Band dapat menjadi salah satu solusi terhadap kondisi remaja Indonesia yang diliputi olehkekerasan fisik dan tindakan negatif lainnya. Kekurangan pendidik seni merupakan salah satukendala yang ada saat ini, sehingga solusi yang memungkinkan adalah melakukan kerjasamabilateral antara Indonesia dengan negara-negara yang memiliki standar pendidikan seni yangmapan, antara lain Amerika Serikat, Selandia Baru dan Inggris. Usulan kerjasama dalam pendidikankarakter dan seni ini seyogyanya dapat menjembatani pendidikan musik formal maupun non-formaldi Indonesia. Kegiatan Marching Band di Amerika diwadahi oleh beberapa organisasi nirlaba
(non- profit organisation)
seperti Drum Corps International atau disingkat DCI. Organisasi ini bertugasmewadahi unit-unit Drum Corps di Amerika Serikat dan Internasional dan menyelenggarakankompetisi bergengsi setiap tahunnya. Selain kompetisi, DCI juga mempunyai divisi pendidikan untukmemberikan pelatihan dan klinik secara domestik maupun internasional. Salah satu unit, yaitu TheBlue Devils, pernah memberikan
coaching clinic
di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2011kepada unit-unit Marching Band se-Asia Tenggara.Figure 4. Coaching Clinic oleh The Blue Devils di KL, MalaysiaKolaborasi antara unit-unit Marching Band di Indonesia dan Amerika Serikat merupakan salah satulangkah konkrit yang dapat didukung oleh pemerintah Indonesia, dalam rangka peningkatankemampuan bermusik dan seni bagi sekolah-sekolah, baik yang belum maupun yang sudahmempunyai unit marching band. Dua perspektif dibawah ini menggambarkan keuntungan dalamkolaborasi antar unit Marching Band Indonesia dengan Amerika Serikat:
1.
Perpektif Indonesia.Marching Band di Indoneisa dapat memperoleh manfaat antara lain:1.
Peningkatan metode pembelajarn musik, baik di dalam kelas maupun di lapangan. Dengandidatangkannya pelatih dan pendidik dari unit Marching Band luar, unit Marching Band diIndonesia dapat belajar bagaimana membuat system pengajaran musik yang sesuaistandard internasional serta terstruktur, sesuai dengan tingkat kemampuan musik diIndonesia. Indonesia membutuhkan metode pembelajaran musik yang efektif dankomprehensif serta dapat diaplikasikan ke dalam pendidikan formal di sekolah, maupunpendidikan musik non-formal seperti di kegiatan Marching Band.2.
Dengan diperkenalkannya metode efektif belajar musik, kualitas pendidikan seni, baik di kotabesar maupun kota-kota kecil dapat ditingkatkan. Banyak dari unit-unit Marching Band didaerah kekurangan informasi dan edukasi mengenai Marching Band, sehingga kerjasamatersebut sangat diperlukan untuk peningkatan kemampuan bermain musik.3.
Kerjasama ini tidak hanya berfokus pada peningkatan seni musik, tetapi juga peningkatansegi tari dan gerak, yang mana pendidikan seni tari kontemporer telah dikembangkan olehsekolah-sekolah di Amerika Serikat. Pendidikan seni visual dan koreografi sangatdibutuhkan oleh sebuah marching band, dimana mereka telah mengembangan pendidikanmengenai dasar-dasar tari, ballet dan seni pertunjukan.1.
Perpektif Amerika Serikat.Kerjasama ini juga berdampak positif pada Negara mitra seperti Amerika, antara lain:1.
Seni pertunjukan Barat, bersama dengan studi kontemporer akan memperoleh manfaatdengan menggabungkan unsur budaya timur, terutama seni tradisional Indonesia. Sebuahstudi komprehensif seni Indonesia dapat dikembangkan menjadi salah satu kurikulum diuniversitas mitra.2.
Sebuah studi dari marching band di Indonesia juga akan menjadi topik yang menarik untukstudi pendidikan universitas mitra. Faktor-faktor seperti kondisi daerah terpencil Indonesiayang mempunyai unit Marching Band, kurangnya instrumen yang memadai dan pendidik ditempat-tempat tersebut, dan budaya serta tradisi masyarakat Indonesia; menjadi objekpenelitian menarik bagi studi universitas mitra.3.
Musik dan visual adalah sebuah seni kreatif dan kontemporer yang belakangan ini menjaditopik menarik seniman dan pembuat lagu untuk dieksplorasi. Sebuah kolaborasi penelitiuntuk menjelajahi daerah ini kemungkinan akan menjadi topik yang menarik untuk hadirdalam Konferensi Internasional musik dan seni di seluruh dunia.RINGKASAN DAN KESIMPULANPemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat mendukungterselenggaranya pendidikan music yang berkarakter serta dapat menunjang pendidikan formaldalam sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai pendidikan non-formal,Marching Band memberikan solusi alternatif dalam berkreatifitas seni dan olahraga yang tidak biasditawarkan oleh kurikulum sekolah yang ada sekarang.Marching Band adalah sebuah organisasi multi-disiplin berbasis apresiasi music dan gerak, yangdapat membantu membentuk karakter positif seorang remaja. Pengenalan ilmu musik, pengalamanberorganisasi, pengenalan kedisiplinan dan akuntabilitas diri, dan sarana bersosialisasi dan rekreasimerupakan beberapa manfaat riil yang dapat dirasakan seorang anggota Marching Band selamaberaktifitas, maupun setelah bekerja di dunia nyata. Marching Band juga dapat menyatukan semua
kalangan muda, unsur latar belakang seseorang, agama, dan etnis untuk bersama-samamenciptakan suasana sportif dan berseni, berkompetisi di jalan yang sehat dan positif.BibliografiAnjari, W. (2012). TAWURAN PELAJAR DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGIS, HUKUM PIDANA,DAN PENDIDIKAN.
MAJALAH ILMIAH WIDYA, 29
(324).BlogBappenas. (2013). Empat puluh tahun dari sekarang, sebesar apakah ekonomi Indonesia?Retrieved 14 July, 2013, from http://www.bappenas.go.id/blog/?p=345 Erdmann, L. D., Graham, R. E., Radlo, S. J., & Knepler, P. L. (2003). Adolescents' Energy Cost InMarching Band.
Perceptual and motor skills, 97
(2), 639-646.Hermawan, M. (2010). Interaksi multi disiplin ilmu dalam sebuah organisasi; Studi kasus organisasiMarching Band.
Jurnal Universitas Paramadina, Conference edition
(1), 34-40.Interaktif, T. (2013). Indonesia in 2050.
Tempo Interaktif
Retrieved 14 July, 2013,fromhttp://en.tempo.co/read/news/2013/07/03/240493259/Indonesia-in-2050 JaringNews. (2012). 2050, Ekonomi Indonesia Terbesar Ke-4 di Dunia Retrieved 14 July, 2013,from http://jaringnews.com/ekonomi/umum/25772/-ekonomi-indonesia-terbesar-ke--di-dunia Kemendikbud. (2013). Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Retrieved 14 July,2013, from http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/tentang-kemdikbud-visi Kirnadi. (2004).
Pengetahuan Dasar Marching Band
(Vol. 1). Jakarta: Citra Intirama.Mack, D. (2007). Art (Music) Education in Indonesia: A Great Potential but a DilemmaticSituation.
Educationist, I
(2), 62-74.Mills, D. L. (1988).
The meaning of the high school band experience and its relationship to bandactivities.
Unpublished Doctor of Philosophy Dissertation, University of Miami.Rogers, G. L. (1985). Attitudes of high school band directors and principals toward marching bandcontests.
Journal of Research in Music Education, 33
(4), 259-267.Zdzinski, S. F. (2004). Contributions of Drum Corps Participation to the Quality of Life of Drum CorpsAlumni.
Bulletin of the Council for Research in Music Education
, 46-57.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar